KATAKARTA.ID, JAKARTA – Dua peristiwa penting diperingati secara nasional pada (10/01/2025) : Hari Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) dan Hari Gerakan Satu Juta Pohon. Pemerintah menggelar berbagai kegiatan reflektif dan aksi nyata yang melibatkan pelajar, mahasiswa, serta komunitas lingkungan di berbagai daerah.
Hari Tritura mengenang aksi mahasiswa pada 10 Januari 1966 yang menuntut tiga hal kepada pemerintah saat itu: pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI), perombakan kabinet Dwikora, dan penurunan harga barang pokok. Tuntutan ini menjadi simbol perjuangan mahasiswa terhadap keadilan dan demokrasi.
“Kita harus terus mengingat bahwa peran generasi muda sangat menentukan arah bangsa. Semangat kritis dan kepedulian sosial harus dirawat,” ujar Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam pidato peringatan Tritura di Taman Proklamasi, Jakarta.
Sementara itu, dalam rangka Hari Gerakan Satu Juta Pohon, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar penanaman pohon secara serentak di 34 provinsi. Kegiatan ini dilakukan di sekolah-sekolah, taman kota, lahan kritis, dan bantaran sungai.
Di Bogor, ratusan pelajar dan relawan lingkungan terlibat dalam penanaman 5.000 bibit pohon trembesi dan mahoni di area Taman Hutan Raya Djuanda. Menteri LHK, Siti Nurbaya, yang hadir langsung di lokasi menyampaikan pesan agar pelestarian alam tidak hanya jadi seremoni tahunan.
“Menanam pohon bukan sekadar simbolik. Ini adalah investasi masa depan dalam menghadapi perubahan iklim yang makin nyata,” ujarnya.
KLHK juga meluncurkan program digital pelaporan pohon berbasis komunitas agar masyarakat bisa ikut mengawasi keberlanjutan penanaman.
Peringatan dua hari nasional ini menjadi momen bagi banyak pihak untuk merenungkan ulang arah pembangunan Indonesia baik dari sisi politik, lingkungan, maupun peran aktif masyarakat.